Pages

BAB 9 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Rabu, 12 Juli 2017

NAMA : LIVIA MEGA RAHMAYANTI
NPM : 54216082
KELAS : 1DF03

BAB 9 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN (KELOMPOK 12)

Ø  Dasar-Dasar Analisis Laporan Keuangan
1)      Kebutuhan Akan Analisis Kuangan
Menganalisis laporan keuangan berarti mengevaluasi tiga karakteristik dari perusahaan likuiditasnya,dan solvabilitasnya.
2)      Cara Menganalisis Laporan Keuangan
Beragam cara digunakan untuk mengevaluasi pentingnya data laporan keuangan. Tiga cara yang umum digunakan adalah Analisis Horizontal, Analisis Vertical dan Analisis Rasio.
                                I.            Analisis horizontal dilakukan dengan cara jumlah setiap akun laporan keuangan tahun berjalan dibandingkan dengan akun yang sama pada periode sebelumnya untuk mengetahui kenaikan atau penurunan yang terjadi pada akun tersebut.
                              II.            Analisis vertical  juga disebut analisis ukuran umum, adalah sebuah teknik untuk mengevaluasi data laporan keuangan yag menyatakan setiap pos dalam sebuah laporan keuangan sebagai presentase dari jumlah dasar.
                            III.            Analisi Rasio terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:
·         Rasio Likuiditas, mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan untuk membayar kewajibannya yang telah jatuh tempo dan memenuhi kebutuhan kas yang tak terduga atau diluar prediksi perusahaan.
·         Rasio profitabilitas, mengukur pendapatan atau keberhasilan operasi dari sebuah  perusahaan untuk periode waktu tertentu. Laba, atau kekeurangannya, memeranguhi kemampuan perusahaan unutuk memperoleh pendanaan utang dan ekuitas.
·         Rasio solvabilitas, mengukur kemampuan perusahaan untuk bertahan selama periode waktu yang panjang. Kreditor jangka panjang dan para pemegang saham utamanya tertarik pada kemampuan perusahaan perusahaa untuk membayar bunga pada saat jatuh tempo dan untuk membayarkan kembali jumlah pokok utang pada saat jatuh tempo.
·         Operasi dalam pengehentian mengacu ke pelepasan sebuah segmen yang signifikan dari sebuah bisnis. Contohnya adalah penghapusan seluruh aktivitas dan penghilangan sejumlah kelas pelangggan.


Ø  Daya Laba dan Pos–pos yang Tidak Biasa
Daya laba berarti tingkat normal laba yang akan diperoleh dimasa depan. Perbedaan daya laba dan laba bersih terletak pada jumlah pendapatan, beban, keuntungan,dan kerugian yang tidak biasa. Para pengguna tertarik dengan daya laba karena hal tersebut membantu mereka menurunkan estimasi laba dimsa depan tanpa “gangguan” pos-pos yang tidak biasa.
1.       Pos-pos Luar Biasa   
2.       Perubahan dalam Prinsip Akuntansi
3.       Laba Komprehensif

Ø  Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan
1.       Estimasi 
artinya digunakan dalam menentukan penyisihan piutang tidak tertagih, depresiasi periodic, biaya garansi, dan kerugian kontinjensi.
2.       Biaya 
artinya Laporan keuangan tradisional didasarkan pada biaya perolehan dan tidak disesuaikan dengan perubahan tingkat harga.
3.       Metode Akuntansi Alternatif 
artinya Perusahaan beragam dalam penggunaan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Keragaman tersebut dapat menyulitkan perbandingan.
4.       Data yang Berbeda 
artinya Data akhir tahun pajak mungkin tidak sama dengan kondisi keuangan selama tahun tersebut. Perusahaan sering kali membuat akhir tahun  pajak yang sesuai dengan titik rendah pada aktivitas operasi atau pada tingkat persediaan. Maka, beberapa saldo (kas, piutang, utang, dan persediaan) mungkin tidak mewakili saldo pada akun-akun selama tahun tersebut.
5.       Keberagaman (Diversifikasi) perusahaan 
artinya Keberagaman dalam lingkungan global juga membatasi kegunaan analisis keuangan. Banyak perusahaan kini sangat beragam sehingga mereka tidak dapat digolongkan ke dalam satu industry tunggal


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS