Pages

TUGAS ILMU ALAMIAH DASAR : KESADARAN AKAN GLOBAL WARMING

Rabu, 05 Oktober 2016

Nama : Livia Mega Rahmayanti
Kelas  : 1DF03
NPM   : 54216082



KESADARAN AKAN GLOBAL WARMING


BAB I 
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
        Pemanasan Global atau yang lebih sering kita sebut dengan Global Warming merupakan suatu kata yang sudah tak asing lagi di telinga kita. Seperti yang kita ketahui Global Warming itu sendiri adalah proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi, yang mana kenaikan suhu bumi cenderung terus naik, dan kenaikan suhu bumi ini tidak wajar. 
      
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca". Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari berbagai Negara maju.

Pemanasan pada permukaan Bumi ini dikenal dengan istilah “Efek Rumah Kaca” atau “Greenhouse Effect”. Efek rumah kaca bukan berarti disebabkan oleh pantulan gedung-gedung kaca. Efek rumah kaca berawal dari sinar matahari yang menembus lapisan udara (atmosfer) dan memanasi permukaan bumi. Permukaan bumi yang menjadi panas menghangatkan udara yang berada tepat di atasnya. Karena menjadi ringan, udara panas tersebut naik dan posisinya digantikan oleh udara sejuk, dan seterusnya. Seiring berjalannya waktu dan kemajuan zaman, efek rumah kaca pada saat ini lebih disebabkan karena meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer akibat aktivitas manusia yang berlebihan.


Hal ini menyebabkan meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.


1.2 Rumusan Masalah

    Pada pemanasan global (global warming) kita harus mengetahui apa yang itu global warming dan yang menyebabkan terjadinya global warming dan efek umpan balik, serta kita harus mengetahui bagaimana cara mengukur dan menanggulangi atau dampak terjadinya global warming agar kita selamat dari ancaman global warming.

1.3 Tujuan 
    Memberikan kesadaran betapa buruknya dampak adanya pemanasan global sehingga senantiasa dapat mengajak masyarakat untuk mencegahnya.



BAB II
PEMBAHASAN
  • Apa Itu Global Warming?

      Pemanasan Global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca di atmosfer. Pemanasan Global akan diikuti dengan Perubahan Iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan, di belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu.

  •  Penyebab Global Warming
      Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba di permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Beberapa penyebab terjadinya pemanasan global adalah karena adanya rumah kaca. Yang termasuk rumah kaca diantara adalah sebagai berikut (Moran.M and Morgan M.D, 1997):

1. Karbondioksida (CO2), berasal dari pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara serta aktifitas manusia dan organism dalam bernafas.

2. Metana (CH4), berasal dari persawahan, timbunan sampah, pelapukan kayu,dekomposisi bahan organic secara anaerobic, limbah ternak ruminansa.

3. Nitrous Oksida (NO2),berasal dari kegiatan pertanian, pemupukan dan yang cukup besar dari proses industri dan transportasi.

4. Ozon (O3), ozon jika terdapat pada lapisan atmosfer bagian atas akan sangat berperan dalam mengurangi radiasi ultraviolet yang sampai pada permukaan bumi, namun jika terdapat di bagian bawah akan bersifat menyerap panas.

5. Chloroflourcarbon (CFC), ini adalah gas buatan manusia yang bermanfaat sebagai pendingin seperti AC, almari es. Namun gas ini bersifat menyerap panas dan merusak ozon.

Gas-gas rumah kaca tersebut mempunyai sifat menyerap panas, sehingga jika berlebihan akan berakibat pada pemanasan global. Salah satu gas rumah kaca yang penting adalah karbondioksida, karena pada umumnya banyak dihasilkan pada proses pemakaian energi oleh manusia, seperti listrik, pabrik dan kendaraan bermotor. Karbondioksida ini merupakan polutan yang paling besar pengaruhnya terhadap atmosfir. Polutan yang nomor dua merugikan atmosfir adalah chlourflourocarbon, bahan yang paling bertanggungjawab terhadap penipisan sebagian besar lapisan ozon adalah yang mengandung chloride yaitu Chloroflourcarbon (CFC).



  • Efek Umpan Balik


     Anasir penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara,kelembapan relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.
Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya menghasilkan pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat). Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah pemanasan) dalam semua model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke empat.
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es. Ketika suhu global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.

  • Dampak Global Warming
   Para ilmuwan menggunakan model komputer dari temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.

1. Iklim Mulai Tidak Stabil 
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.

Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah.

Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.

2. Peningkatan Permukaan Laut

Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi. Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm (4 – 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 – 35 inchi) pada abad ke-21.

Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.

Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar dari Florida Everglades.

3. Gangguan Ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.


  • Langkah-Langkah dalam Mencegah Percepatan Global Warming

       Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya pemanasan global, mungkin kata mencegah sudah terlambat karena itu sudah terjadi. Tapi setidaknya kita dapat mengurangi hal-hal yang dapat mengakibatkannya.
  1. Melakukan reboisasi pada hutan gundul ataupun di sekitar rumah kita.
  2. Mengurangi adanya kendaraan bermotor dan hal-hal yang menyebabkan polusi udara.
  3. Menjaga kebersihan lingkungan, seperti membuang sampah pada tempatnya.
  4. Mengurangi pemakaian alat kosmetik yang mengandung bahan kimia yang berbahaya.
  5. Menjadikan Bahan Makanan sebagai Bahan Bakar. Dengan bahasa gampangnya konversi bahan bakar dengan biofuel. Seperti di suatu majalah yang pernah saya baca, saat ini jagung dapat digunakan untuk menghasilkan biofuel (setiap bahan bakar baik padatan, cairan ataupun gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organik). Hal ini dikembangkan dinegara yang jauh disana, apalagi ada pendapat terbaru yang menyatakan bahwa sekam dari jagung jauh lebih baik untuk menghasilkan biofuel. Biofuel ini di Indonseia mulai dikembangkan dari Ubi.
  6. Gunakan lampu yang lebih ramah lingkungan untuk penerangan jalan, tempat-tempat umum, bahkan sampai ke rumah-rumah, misalnya menggunakan lampu LED.
  7. Memberlakukan pajak untuk pengeluaran Karbon. Skenario yang dapat dilakukan diantaranya adalah membatasi emisi gas karbon yang dikeluarkan oleh setiap industri. Jika sebuah Industri mengeluarkan gas karbon kurang dari standar yang ditetapkan maka industri tersebut dapat menjual sisa karbon yang menjadi haknya. Sedangkan jika Industri yang mengeluarkan gas karbon melebihi batas yang ditentukan maka industri tersebut harus membayar ke pasar berapa kelebihan gas karbon yang dikeluarkan ke pasar. Hal ini akan memicu persaingan untuk menekan emisi karbon ke udara.



BAB III
PENUTUP

  • Kesimpulan


      Gas rumah kaca seperti CO2, NH4, CFC, O3 yang meningkat berlebihan akan dapat menyebabkan efek rumah kaca, dampak dari efek rumah kaca tersebut adalah terjadinya pemanasan global (global warming). Pemanasan global (global warming) efeknya mulai sudah kita rasakan sekarang, seperti banjir, kekeringan, sulitnya air bersih dan sebagainya. Upaya mengantisipasi dampak semakin buruknya global warming harus di sosialisasikan pada seluruh lapisan masyarakat dunia, karena global warming merupakan masalah global harus di antisipasi bersama-sama oleh masyarakat dunia. Kita harus memulai kegiatan antisipasi ini dari diri sendiri apa yang bisa kita kerjakan, dan ini merupakan masalah yang sulit. Karena karakter manusia yang rakus, jika dibiarkan terus akan menghancurkan lingkungan ini.

  • Saran
   Untuk menghadapi berbagai masalah yang terjadi di dunia yang diakibatkan oleh global warming maka :
  1. Perlunya adanya penyuluhan bagi masyarakat tentang bahaya global warming dan cara menanggulanginya.
  2.  Mengadakan reboisasi,tidak membakar sampah dan hutan.
  3. Peran Pemerintah dan masyarakat dalam hal permasalahan global warming.



Daftar Pusaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
http://denyisapri.blogspot.co.id/2011/04/karya-ilmiah-tentang-global-warming.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS